Postingan

coretan kegundahan

pergilah sedih... pergilah resah... jauhkanlah aku dari salah prasangka... pergilah gundah.. jauhkan resah.. lihat segalanya lebih dekat ... dan ku bisa menilai lebih bijaksana.... .......... terdiam dalam pikiran yang terpaku pada praduga tak beralasan ... terseok mengusir praduga yang sedari tadi menduduki singasana pikiran... praduga yang menjdai pelaku utama dalam memburamkan kejernihan pikiran dan ketulusan jiwa dalam menilai... wahai jiwa-jiwa diluar sana... tak adakah dari kalian yang sudi membantuku untuk ukir kembali seulas guratan yang          melambangkan keindahan suatu paras? seulas guratan yang mampu beri ketenangan pada jiwa yang sedari tadi terhasut oleh praduga tak beralasan yang guncangkan relung jiwa... angin yang goyangkan ranting dan dedaunan kayu.. ajaklah aku untuk menari bersamamu.. ingin kutepis segala rasa yang menjadikanku lemah dan larut dalam praduga ini.. lelah hati trus dirongrong oleh rasa yang hanya mampu menjadikanku semakin lemah dan " m

Langkah pencarian

Ketika kulangkahkan kaki untuk mencari seberkas sinar rembulan tuk temani malamku.. ternyata usaha itu tiada berarti.. Yang kudapat hanyalah terpaan angin malam yang kembali bekukan relung jiwaku.. Tangis yang sedari tadi kutahan akhirnya pecah jua… Terdiam dalam isak yang tak bersuara… Torehkan kepedihan yang tiada tara… Namun hal itu hanya aku seorang yang merasa… Tanpa seorang pun tahu akan hal itu… Entah karena memang tak tahu tau malah tak mau tahu.. Biarlah mereka larut dalam hati masing-masing… Gelapnya malam itu lukiskan jiwaku yang tiba-tiba kelam.. Tak tahu dari mana asalnya gelap yang datang begitu tiba-tiba… Seolah enggan memberiku waktu meskipun hanya sekejap tuk siapkan secercah sinar… Hanya secercah yang mungkin hanya mampu tuk coba terangi sedidit ruang di jiwaku yang kelam..                                                                                                                                                                                 June, 17 2011

Tak lagi terisolasi

9.41 PM 1 November 2011, Tuesday. Hai.. Akhirnya kudapatkan juga kabar darimu. Ternyata aku tak lagi terisolasi dari sinyal-sinyal. Karena sebuah nada berdering-dering dari sebuah alat komunikasi yang kupunya. Hmm hati kecilku tlah menyangka kabar itu datang darimu. Dan ternyata dugaaan itu tepat sekali. Seharusnya aku begitu gembira membacanya, namun malam ini hatiku begitu beku dan kaku yang aku sendiri juga tak tahu penyebabnya. Mungkin karena terlalu lama terkena guyuran hujan dan hembusan sang angin. Ntah lah. Tapi sudahlah tak usah kau pikirkan itu.. dan jangan pula kau isi ruang hatimu oleh praduga yang nanti hanya akan mempersempit ruangan indah nan mungil itu. Baiklah.. Tangis ku kembali pecah. Tak lagi mampu kubendung.. aku juga tak tahu kenapa malam ini aku begitu melankolis. Begitu kekanak-kanakan dan terlalu pasrah pada air mata yang tak akan mapu beriku penyelesaian. Yang aku tahu tadi aku begitu didera oleh rasa yang terkadng rasa itu menyakitkanku.. dan kurasa kau

Raga tanpa Jiwa

hidup tapi tak hidup itu yang terjadi pada raga yang ditinggalkan sang jiwa.. tertatih berjalan terseok untuk bangkit menatap hari esok.. meski mentari telah bagikan cahayanya namun kelabu masih menggantung dilangit ... tak sedikitpun beri ruang pada sang sinar untuk terangi lagit jiwa... hangatnya sinar sang penguasa siang masih belum mampu hangatkan jiwa yang terkukung di balok-balok kebekuan yang dinginya menghujam sampai ke tulang.. sangkamu raga yang kehilangan jiwa itu tak berusaha untuk hancurkan kebekuan yang merongrong jiwa?? sangkamu raga yang kehilangan jiwa itu tak berusaha singkirkan kelabu yang menggantung di ruang hati?? sangkamu raga yang kehilangan jiwa itu tak berusaha mencari secercah bahagia sebagai pengobat sang hati?? hmm... sangka mu itu tiada yang benar.. raga tanpa jiwa itu trus berjalan terseok mencari sesuatu tak peduli apa pun itu entah itu angin yang mampu terbangkan mendung atau air yang akan meluruhkan kebekuan atau malah api yang mampu gelorakan kem

Sebuah coretan galau tentang makna kehidupan

Kawan . . . Apa yang kau tau tentang hidup?? Tolong ceritakan padaku… tapi jika kau masih enggan menceritakannya, baiklah biar ku saja yang menceritakannya padamu dan orang-orang disekelilingmu agar kau bisa memperbaiki beberapa   yang “rusak” dan menambah segala yang “kurang”. . . Kawan . . . Bagiku hidup tak hanya berisi potongan mosaik-mosaik senyuman yang jika kau rakit akan menciptakan suatu lukisan kebahagiaan. . . Tapi bagiku hidup penuh dengan potongan-potongan kisah yang sarat makna, yang jika kau mampu menyusun potongan itu akan menjadi suatu cerita maka kau akan mendapatkan makna tersirat dari ceritamu itu, sebuah makna yang jika diteliti lebih dalam mengandung langkah-langkah menuju pendewasaan dirimu, sebuah makna yang mampu menjadikanmu lebih bijaksana dalam menapaki jejak hidup selanjutnya . . . Kawan. . . Jangan pernah kau sesali segala tindak tanduk yang tlah kau lakukan, jika penyesalan itu tak kau ikuti dengan niat tulus untuk berubah dan memperbaiki coretan ka